Selasa, 01 Maret 2011

When dropped

Saya pernah, kamu pernah, semua pernah terpuruk. Reaksi orang akan berbeda-beda menerima kenyataan yang dia hadapi dan orang-orang sekelilingnya yang ketika mereka berhadapan untuk memberikan dukungan atau mendengarkan cerita.

Buat saya, ketika saya sedang terpuruk, sedih, ataupun putus asa, yang saya perlukan adalah didengarkan. Saya pikir, orang lain pun begitu. Cukup mendengarkan saja. Hindari elusan punggung, remasan tangan, bahkan kalimat, "sabar, ya."
Menghindari tangan sedekap, menopang dagu, mengetuk-ngetuk jari ke meja atau kemanapun.

Kenapa?

Buat saya pribadi, mengelus pundak atau punggung sebagai bahasa tubuh itu berarti "aduh kasihan kamu", dan meremas tangan tidak lain dari "thanks God bukan gue yang kayak gitu", atau tiba-tiba memeluk adalah bentuk "ya ampun! Nasibmu."
Bukan, bukan itu yang mereka mau. .

4 komentar:

  1. wooo

    yang ku mau adalah kamu
    iya.. kamu yang dulu..hakhak
    ^^

    BalasHapus
  2. hahahaha
    fix ya,kamu tuh sekarang uda beda!!

    BalasHapus
  3. 0_0 bs jg lw pie blaga bijak wkwkwk...
    :ngacir :p

    BalasHapus
  4. hahahahahha,kaga tau loe leb klo gw uda bijak skr

    BalasHapus